Milis | Facebook | Situs resmi
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Leiden atau PPI Leiden adalah kelanjutan dari Indonesische Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia yang berdiri sejak 1922 di kota Leiden. Perkembangannya mengikuti bentuk yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan anggotanya. Tahun 1922 dijadikan sebagai landasan historis organisasi dikarenakan pada tahun ini dicetuskan ‘organisasi orang Indonesia’ oleh ‘orang Indonesia’ dengan menggunakan nama ‘Indonesia’ yang pertama. (Elson, 2008: 23) Sebelumnya Perhimpunan ini bernama Indische Vereeniging (dibentuk pada tahun 1908) akan tetapi nama dan tujuan organisasi tersebut bukanlah mengacu pada “Indonesia yang merdeka dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain” seperti yang ada pada cita-cita Perhimpunan Indonesia sejak tahun 1922. Hingga sekarang, PPI Leiden terus berupaya untuk meneruskan cita-cita Perhimpunan Indonesia yang disesuaikan dengan perkembangan dan tantangan di zaman baru.
2016
Sejak tahun 2016, PPI Leiden berbenah diri menjadi organisasi berbasis pelajar yang profesional dengan tidak meninggalkan semangat aslinya, yaitu Perhimpunan yang berdasarkan kepada nilai-nilai kemanusiaan. Keanggotaan PPI Leiden kini terbuka bagi semua kalangan dan secara otomatis bagi seluruh pelajar Indonesia yang terdaftar aktif pada institusi pendidikan di kota Leiden.
PENGURUS PPI LEIDEN 2015-2016
Sekertaris Organisasi
Derry Patra Dewa
Patra menempuh studi di jurusan Law and Digital Technology Fakultas Hukum Universitas Leiden. Selain bermain sepak bola, beliau menghabiskan waktunya dengan menonton setiap pertandingan Manchester United. Dengan mempertimbangkan ketrampilan administrasinya, Patra mendapat kehormatan menjadi Sekretaris Organisasi di Kepengurusan PPI Leiden 2015-2016.
Bendahara Organisasi
Nurenzia Yannuar Sidharta
Selain ahli membuat cwie mie Malang, Renzi juga rutin melakukan yogalates. Di tahun keduanya di Leiden, ia jatuh cinta pada keindahan lansekap, kanal, cafe, dan orang-orang yang ia temui selama masa studinya di Leiden University Centre for Linguistics. Sekarang ini, dia tengah menulis disertasi tentang Basa Walikan Malang. Ia menempati kantor di Gedung Van Wijkplaats 4.
Presidium dan Hubungan Eksternal
Louie Buana
Louie adalah seorang mahasiswa dengan dua latar belakang keilmuan, yaitu sejarah dan hukum. Pria yang hobi karaoke dan jalan-jalan ini pernah mendirikan sebuah komunitas bernama Lontara Project. Pemilik suara tenor ini berzodiak Aries dan pernah menerbitkan sebuah novel berjudul “The Extraordinary Cases of Buran”.
Koordinator Bagian Humas dan Hubungan Internal
Dirgantara Reksa
Bung yang satu ini percaya bahwa “Lebih burung karena sayap, lebih manusia karena akal”. Artinya, setiap tindakan yang ia lakukan semata-mata berdasarkan rasionalitas (meski kadang ia perasa). Pria yang suka mengoleksi teh ini sekarang ini sedang melakukan studi program magister Politics, Society, and Economy of Asia di Fakultas Humaniora Universitas Leiden. Ia juga suka membuat puisi dan karyanya bisa dilihat di certainthoughts.wordpress.com.
Anggota Bagian Humas dan Hubungan Internal
Hadimba Sibarani
Itulah nama unik dari gadis keturunan suku Batak ini, yang kerap dipanggil Dimba oleh semua orang. Saat ini Dimba sedang menempuh studi di jurusan International Civil and Commercial Law Fakultas Hukum Universitas Leiden. Selaimn akrab dengan dunia hukum dan komersil bisnis, Dimba juga menyukai bernyanyi, fashion, dan make up. Kemampuannya untuk bersosial dari berbagai kalangan masyarakat membawanya untuk masuk menjadi bagian dari salah satu anggota Humas Kepengurusan PPI Leiden 2015-2016.
Anggota Bagian Humas dan Hubungan Internal
Rizqya Juwita
Teman-teman memanggilnya Qya. Gadis berkacamata ini senang bernyanyi dan menyukai anak-anak. Untuk studi masternya, ia mengambil program Child and Adolescent Psychology di Faculty of Social and Behavioral Science,Universitas Leiden. Di Kepengurusan PPI Leiden 2015-2016 ini Qya akan menjadi salah satu anggota Humas.
Bagian Acara
Nazar Udin
Nazar adalah seorang mahasiswa linguistik yang gemar berwisata kuliner. Hampir semua kafe dan restoran di Leiden dan Jakarta, kota kelahirannya, telah dijelajahinya. Di sela-sela kesibukannya menulis struktur bahasa Woirata, dia kerap bermain gitar dan bernyanyi bersama teman-temannya. Instagram-puisi-pujangga instagram.
Tika adalah mahasiswa program studi Colonial and Global Historyakan bertugas sebagai salah satu seksi acara di Kepengurusan PPI Leiden 2015-2016. Di tahun keduanya di Leiden, Tika rutin mengikuti latihan menari Jawa dan bermain musik talempong. Tika juga senang makan. Jadi, teman-teman yang ingin menelusuri kuliner Leiden, bisa ajak Tika!
Bagian Acara
Raisa Kamila Humam
Lahir dan besar di Banda Aceh. Menyelesaikan pendidikan tinggi di Fakultas Filsafat UGM dengan fokus studi Filsafat Sosial Politik. Saat ini tengah mengikuti program beasiswa ENCOMPASS di University of Leiden. Di waktu senggang, Raisa senang menonton film, membaca cerita fiksi dan menggambar.
Arsiparis dan Pengembangan Organisasi
Melita Tarisa S.
Sebagai pendatang baru di Leiden, ia sangat menikmati kesederhanaan kota mahasiswa ini dan keindahan bunga-bunga yang bisa dilihat setiap saat (dan i feel free~~). Selama menjalani studi di departemen Child and Educational Studies Faculty of Social and Behavioral Science, ia bertekad untuk bersenang-senang sebanyak mungkin. Hore!